Udah sejam lebih Ijal ngeliat Kucai melamun terus. Awalnya dia cuek, keiknya tu anak lagi dalam abis pikirnya. Tapi kalo dibiarin terus keiknya ga' betul juga ni, secara Tipe X udah abis ngedendangin semua lagu dari album Mereka Tak Pernah Mengerti-nya yang diputar Ijal di tape recordernya dan Kucai masih juga melamun ria, tergerak jualah hati Ijal untuk membantu sohibnya itu.
"Udahlah, Cai, lupain. Ga' usah dipirin lagi. Sampe' segitu dalamnya. Ada fotonya, bakar! Ada benda kenang-kenangan dari dia, buang! Masih ada SMS dari dia, hapus! Susah amat."
"Ga' semudah itu, Jal."
"Mang udah kamu coba?"
"Udah semua cara, Jal. Dari mulai cara yang biasa sampe' cara yang belum pernah dibuat bahkan belum terpikirkan manusia pun udah aku coba."
"Serius Lo!"
"Iya! Aku udah nanya sana-sini tapi tetep aja ga' ada yang bisa bantu. Ga' ada yang bisa minjemin."
"Minjemin? Maksud kamu?"
"Yaaa, minjemin uanglah. Utang aku udah kebanyakan, Jal. Kamu bisa bantu ga'?"
"Jadi dari tadi tu kamu ngelamun karna mikirin utang?"
"He-eh."
"DODOL! Kirain karna putus cinta."
Kuspesialkan buat mereka yang berhutang; tunaikan kewajibanmu, Sob, dan jangan pernah kau mencoba untuk berpura-pura lupa akan hutangmu.
Sekolah Inklusi untuk Anak Disabilitas dan Kusta
2 tahun yang lalu
ayooo bayar hutang
BalasHapusnanti kalo mati, hutangnya belom dibayar??
repot kan???
setujuuuuu...1 <---teriakan krn temen lg pny utang dan orangnya ngilang...
BalasHapuskocak!
BalasHapus:p